KATA BAGUS

Terbanglah sebebas burung di udara, berpikirlah untuk menjadi yang terdepan,.,!

Serba serbi

hidup adalah sebuah kesempatan untuk mencapai sebuah kemuliaan

Ads 468x60px

Featured Posts

Jumat, 24 Desember 2010

Dimana kekuatanku??

Tak terasa ujian semester akan segera tiba, tpi aku masih berleha-leha, aku takut ujian ini akan buruk bagiku, pertama kali aku merasa ibadahku sangat ketinggalan jamaah kemesjid udah jarang, huft tidak tau masalah apa yang melanda aku bulan-bulan ini.

tanggal 2 januari 2011 akan diadakan ujian takhaluf(ujian pelajaran yang tinggal) semerter ini aku mempunyai 6 mata kuliah yang memang agak sulit bagiku, khususnya fiqih, walauppun fiqih adalah pelajaran yang sangat penting bagi seorang muslim, tpi apa yang terjadi fiqih ku sangatlah kurang.

mungkin karena ibadahku kurang jadi membuat semangat belajarku juga berkurang. tapi aku berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk orang yang kucintai ayah dan ibuku. :) InsyaAllah. amin ya Rabb.!

Senin, 06 Desember 2010

KISAH LUQMAN AL-HAKIM DENGAN TELATAH MANUSIA

Dalam sebuah riwayat menceritakan, pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, manakala anaknya mengikut dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang pun berkata, 'Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki."
Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat yang demikian, maka orang di passar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang adab anak itu."

Sebaik saja mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, adalah sungguh menyiksakan himar itu."
Oleh kerana tidak suka mendengar percakapan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikenderai."
Dalam perjalanan mereka kedua beranak itu pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihatai anaknya tentang sikap manusia dan telatah mereka, katanya, "Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap satu."

Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, iaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya), dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."

Pahlawan yang Masuk Neraka

Suatu hari satu pertempuran telah berlaku di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. Kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing.
Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah berlaku itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka iaitu, Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.

"Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat.
Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."
Para sahabat menjadi heran mendengar jawapan Rasulullah itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawapan Rasulullah itu.
Rasulullah sedar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

"Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan kerana berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihatkan keadaannya yang parah, ramai orang menyangka yang dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka."
Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum dia mati, Qotzman ada mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan kerana agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak kerana itu, aku tidak akan berperang."

Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim.

Jumat, 12 November 2010

Benda AntikTimbulkan Pertikaian Mesir-Jerman




PALSU?: Patung Nefertiti yang selama ini dipajang di Jerman, diklaim sebagai benda seni palsu oleh ahli Jerman (SuaraMedia News)

MESIR (SuaraMedia) – Salah satu penemuan purbakala yang paling terkenal dalam sejarah mungkin saja hanya merupakan penemuan palsu, demikian kata seorang sejarawan seni. Patung Ratu Nefertiti yang dipercaya berusia 3.400 tahun, kini keasliannya tengah dipedebatkan secara sengit.

Ditempatkan di sebuah museum Berlin, patung tersebut adalah salah satu artefak Mesir kuno yang paling banyak dibuat tiruannya. Namun keasliannya kini dipertanyakan oleh ahli sejarah dari galeri seni Swiss, Henri Stierlin, yang mengklaim bahwa patung tersebut hanya sebuah tiruan yang dibuat tahun 1912.

Stierlin mengatakan bahwa seorang arkeolog pernah mengungkapkan harapan untuk dapat memproduksi sebuah gambaran dari ratu tersebut yang memakai sebuah kalung, dia juga tampak sedang melakukan sebuah tes warna dengan pigmen-pigmen warna kuno yang ditemukan di lokasi penggalian.

Klaim mengejutkan tersebut semakin mempertegang hubungan antara Mesir dan Jerman, sebelumnya sudah pernah ada permintaan dari Mesir agar Jerman mengembalikan artefak tersebut sejak mulai dipajang pada tahun 1923.

Patung sedada tersebut memperlihatkan sosok seorang wanita yang menarik – diyakini sebagai Nefertiti – dengan mengenakan penutup kepala yang unik. Stierin, pengarang puluhan karya tulis mengenai Mesir, Timur Tengah dan Islam kuno, mengatakan bahwa patung yang tengah dipajang di museum Altes, Berlin, tersebut dibuat atas pesanan dari arkeolog Jerman, Ludwig Borchardt, dan dibuat oleh seorang seniman bernama Gereardt Marks.

Pada tanggal 6 Desember 1912, tiruan tersebut dikagumi keindahannya dan sempat disangka sebagai yang asli, kata Stierlin.

Dia mengklaim bahwa sangat mustahil untuk dapat menentukan tanggal pasti pembuatan patung tersebut karena patung tersebut terbuat dari batu yang dilapisi gips. Ahli sejarah tersebut, yang sudah menyelidiki keaslian patung Nefertiti selama 25 tahun, mengatakan bahwa dia mendasarkan penemuannya pada beberapa fakta.

Mendengar komentar seperti itu, pihak Mesir tentu saja langsung menampik tudingan tersebut.

“Stierlin itu bukan sejarawan. Dia hanya orang yang tergila-gila pada sejarah,” kata Zahi Hawas, Sekjen Dewan Tertinggi Mesir yang menangani barang antik.

Hawas, ahli terkemuka bidang Mesir kuno, menyangkal tudingan Stierlin dalam pendapatnya mengenai usia sebenarnya dari patung tersebut, termasuk rancangan dan kondisi aslinya.

Stierlin mengatakan bahwa bagian bahu dipotong secara vertikal dengan gaya potongan khas abad ke-19, sementara orang Mesir memotong bagian bahu secara horisontal dan ciri-ciri patung tersebut menonjolkan aksen seni Eropa.

Namun Hawas berpendapat bahwa pada era Fir’aun Akhenaten dan instrinya Nefertiti, seni budayanya memang berbeda dan melenceng dari gaya tradisional.

“Maka dari itu, lukisan-lukisan dan patung-patung yang berasal dari periode tersebut memiliki ciri yang berbeda,” katanya.

Stierlin mencatat bahwa patung tersebut tidak memiliki mata kiri dan hal ini tentunya merupakan sebuah penghinaan bagi seorang ratu pada masa itu. Jadi, jelas tidak mungkin patung tersebut dibuat pada masa Nefertiti.

Hawas kembali menampik klaim yang mengatakan bahwa mata kiri patung tersebut cacat. “Pemahat kerajaan, Tohotmos, membuatnya dengan dua mata, namun kemudian salah satunya rusak.”

Stierlin menjabarkan kejanggalan yang dia catat selama penemuan dan pengapalan patung tersebut ke Jerman, demikian halnya dengan laporan ilmiah pada waktu itu.

Arkeolog Perancis yang ada di lokasi penggalian pada masa itu tidak pernah menyebutkan penemuan patung, begitju juga dengan catatan mengenai penggalian patung. Laporan terperinci yang paling awal baru muncul pada tahun 1923, 11 tahun setelah patung tersebut ditemukan.

Para arkeolog bahkan tidak perlu repot-repot memberikan penjabaran. Hal tersebut aneh untuk ukuran karya seni yang menakjubkan seperti itu,” kata Stierlin.

Hawas setuju dengan Stierlin perihal laporan, namun dia mengatakan bahwa arkeolog Perancis yang memiliki wewenang dalam bidang barang antik, waktu itu tidak hadir di lokasi penggalian di tel al-Amarna.

Diselundupkan ke Jerman

Penyelundupan patung Nefertiti telah menjadi semacam legenda dalam lingkup arkeolog. Setelah ditemukan, Ludwig Borchardt membawa patung tersebut ke rumahnya di Kairo dan diletakkan diantara tumpukan keramik rusak dan dikirimkan ke Berlin untuk perbaikan. Sejak itu, patung tersebut dipajang di Jerman.

Stierlin menambahkan bahwa Borchardt tidak pernah memberikan rincian perihal karya seni yang seharusnyasangat penting dan bernilai tinggi tersebut.

“Borchardt tahu bahwa patung itu palsu,” kata Stierlin. “Dia menggeletakkan patung tersebut selama sepuluh tahun di ruang sponsor. Seolah-olah dia meninggalkan topeng Tutankhamen di ruang tamu.”

Hawas menyangkal pernyataan bahwa Borchardt telah membuat laporan rinci mengenai patung tersebut dan deskripsi yang diberikannya luar biasa akurat.

Namun, Hawas mementahkan kabar yang menyebutkan bahwa penyelundupan patung tersebut ke Jerman adalah berita bohong.

“Saya akan segera mengungkap rincian cara penyelundupan patung tersebut keluar Mesir karena kami di sini menginginkan patung tersebut kembali ke tempat asalnya,” pungkas Hawas. (dn/arby) Dikutip oleh SuaraMedia.com

Jalan-jalan pertama di Kairo


Setelah beberapa hari di kairo, aku dan beberapa kawan serumahku berangkat ke kuliah ditemani abang leting yang tinggal serumah, itulah pertama kali aku keluar ke kota kairo. Disana kami langsung mengecek nama di fakultas masing-masing.

Keesokan harinya kami berangkat menuju nil untuk melihat-lihat sungai yang katanya terpanjang di dunia. Pertama kali kami berangkat disitulah aku merasa bahwa hidup di Mesir harus banyak sabar.

Kami harus menunggu bus berjam-jam, berdiri di bus, berdesakan, huiuuuuuuuui,., capek..! :(

10 Maret 2009


Tanggal, bulan dan tahun ini merupakan hari bersejarah. Pagi itu adalah pagi dimana pertama kalinya kami menginjakkan kaki ini di Mesir, setelah penantian yang begitu lama. Ya lebih kurang 1 tahun, begitu lama bukan??

Pagi itu sekitar jam 3.00 CLT pesawat GULF boing G-379 mendarat dengan mulus di bandara Cairo Internasional Airport. Ditengah dinginnya udara Mesir yang menyelimuti kulit ini, aku merasa bangga karena akhirnya aku sampai juga ke tempat tujuan dengan selamat.

Di luar sana, rupanya banyak abang-abang leting yang sudah menunggu kedatangan kami, dengan rasa bangga bercampur duka, kami saling merangkul dan berkenalan satu sama lain. J

Minggu, 31 Oktober 2010

HARI SABTUNYA ORANG YAHUDI

Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa". Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang lalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina". Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Al-A'Raaf: 63-68)

Kisah ini menceritakan tentang sebuah desa orang-orang Yahudi yang terletak di pesisir lautan, yaitu sebuah desa pesisir di antara desa-desa yang mereka diami. Orang-orang Yahudi setempat telah diperintahkan Allah untuk tidak berburu dan menangkap ikan pada hari Sabtu dan mereka dibolehkan untuk menangkap pada hari-hari lain dalam sepekan.

Allah telah menguji mereka dengan kewajiban ini, di mana ikan-ikan itu menjauhi mereka dan jarang ditemui pada hari-hari dibolehkannya menangkap ikan, sementara pada hari Sabtu ikan-ikan itu justru banyak mendatangi mereka dengan terapung-apung di sekitar mereka.

Setan pun membisiki hati sekelompok orang dari penduduk desa dan membujuk mereka untuk menangkap ikan. Akan tetapi, bagaimana caranya mereka dapat mengelak dari perintah Allah tersebut? Setan menunjukkan alibi, cara tipu daya, serta membimbing mereka kiat agar dapat menangkap ikan pada hari Sabtu.

Penduduk desa itu terbagi menjadi dua kelompok dalam menghadapi kelompok yang melanggar batas tersebut. Kelompok pertama adalah orang-orang saleh dari para dai yang menjalankan kewajiban mereka dalam dakwah dan memprotes orang-orang yang mengakali perintah-perintah Allah dengan berbagai alibi, pelanggaran, dan perburuan mereka pada hari Sabtu.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang berdiam diri, yang diam melihat pelanggaran orang-orang yang melampaui batas, dan mereka justru melontarkan celaan dan penentangan terhadap orang-orang saleh yang berdakwah, dengan alasan bahwa tidak ada manfaatnya menasihati dan memperingatkan sekelompok orang yang memang sudah sepantasnya binasa dan akan mendapat azab.

Orang-orang saleh itu menjelaskan kepada orang-orang yang mencela mereka dan mendiamkan kemungkaran itu bahwa mereka memprotes kemungkaran itu dengan tujuan melepaskan tanggung jawab di hadapan Allah dan demi menunaikan kewajiban serta agar mereka mau bertakwa.

Ketika azab Allah menimpa orang-orang yang melampaui batas itu, maka Allah mengubah wujud mereka menjadi monyet-monyet hina. Perubahan bentuk wujud itu memang terjadi sesungguhnya. Tidak lama setelah berubah wujud menjadi monyet yang tidak mempunyai keturunan, mereka akhirnya mati.

Allah menyelamatkan orang-orang saleh para dai itu. Sementara itu, Al-Quran tidak menjelaskan nasib orang-orang yang diam, barangkali karena mereka tidak berarti dan hina di mata Allah. Karena mereka tidak disebutkan bersama orang-orang yang selamat maka tampaknya mereka termasuk orang-orang yang binasa dan terkutuk.

Jumat, 29 Oktober 2010

Sekularisme


Sekularisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan harus berdiri terpisah dari agama ataukepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.

Sekularisme juga merujuk ke pada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan manusia, terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan.

Tujuan dan argumen yang mendukung sekularisme beragam. dalam Laisisme Eropa, di usulkan bahwa sekularisme adalah gerakan menuju modernisasi dan menjauh dari nilai-nilai keagamaan tradisional. Tipe sekularisme ini, pada tingkat sosial dan filsafats seringkali terjadi selagi masih memelihara gereja negara yang resmi, atau dukungan kenegaraan lainnya terhadap agama.


Tinjauan umum

Istilah sekularisme pertama kali digunakan oleh penulis Inggris George Holoyake pada tahun 1846. Walaupun istilah yang digunakannya adalah baru, konsep kebebasan berpikir yang darinya sekularisme didasarkan, telah ada sepanjang sejarah. Ide-ide sekular yang mentangkut pemisahan filsafat dan agama dapat dirunut baik ke Ibnu Rushdi dan aliran filsafatAveroisme. Holyoake menggunakan istilah sekularisme untuk menjelaskan pandangannya yang mendukung tatanan sosial terpisah dari agama, tanpa merendahkan atau mengkritik sebuah kepercayaan beragama. Sebagai seorang agnostik, Holyoake berpendapat bahwa "sekularisme bukanlah argumen melawan Kekristenan namun terpisah dari itu. Sekularisme tidak mengatakan bahwa tidak ada tuntunan atau penerangan dari ideologi lain, namun memelihara bahwa ada penerangan dan tuntunan di dalam kebenaran sekular, yang kondisi dan sanksinya berdiri secara mandiri dan berlaku selamanya. Pengetahuan sekular adalah pengetahuan yang didirikan di dalam hidup ini, berhubungan dengan hidup ini, membantu tercapainya kesejahteraan di dunia ini, dan dapat diuji oleh pengalaman di dunia ini."

Barry Kosmin dari Institut Pengkajian sekularisme di dalam Masyarakat dan Budaya membagi sekularisme mutakhir menjadi dua jenis, sekularisme keras dan lunak. Menurutnya, "sekularis keras menganggap pernyataan keagaaman tidak mempunyai legitimasi secara epistemologi dan tidak dijamin baik oleh agama dan pengalaman." Namun, dalam pandangan sekularisme lunak, "pencapaian kebenaran mutlak adalah mustahil dan oleh karena itu, toleransi dan skeptisme harus menjadi prinsip dan nilai yang dijunjung dalam diskusi antara ilmu pengetahuan dan agama.

Sekularisme dalam kehidupan bernegara

Lihat juga: Negara sekular

Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan danagama negara, mengantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama. Hal ini dikatakan menunjang demokrasi dengan melindungi hak-hak kalangan beragama minoritas.

Sekularisme, seringkali di kaitkan dengan Era Pencerahan di Eropa, dan memainkan peranan utama dalam perdaban barat. Prinsip utama Pemisahan gereja dan negara di Amerika Serikat, dan Laisisme di Perancis, didasarkan dari sekularisme.

Kebanyakan agama menerima hukum-hukum utama dari masyarakat yang demokratis namun mungkin masih akan mencoba untuk mempengaruhi keputusan politik, meraih sebuah keistimewaan khusus atau. Aliran agama yang lebih fundamentalis menentang sekularisme. Penentangan yang paling kentara muncul dari Kristen Fundamentalis dan juga Islam Fundamentalis. Pada saat yang sama dukungan akan sekularisme datang dari minoritas keagamaan yang memandang sekularisme politik dalam pemerintahan sebagai hal yang penting untuk menjaga persamaan hak.

Negara-negara yang umumnya dikenal sebagai sekular diantaranya adalah Kanada, India, Perancis, Turki, dan Korea Selatan, walaupun tidak ada dari negara ini yang bentuk pemerintahannya sama satu dengan yang lainnya.

Masyarakat Sekular

Dalam kajian keagamaan, masyarakat dunia barat pada umumnya di anggap sebagai sekular. Hal ini di karenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi legal atau sosial, dan juga karena kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan keputusan politis. Tentu saja, pandangan moral yang muncul dari tradisi kegamaan tetap penting di dalam sebagian dari negara-negara ini.

Sekularisme juga dapat berarti ideologi sosial. Di sini kepercayaan keagamaan atau supranatural tidak dianggap sebagai kunci penting dalam memahami dunia, dan oleh karena itu di pisahkan dari masalah-masalah pemerintahan dan pengambilan keputusan.

Sekularisme tidak dengan sendirinya adalah Ateisme, banyak para Sekularis adalah seorang yang religius dan para Ateis yang menerima pengaruh dari agama dalam pemerintahan atau masyarakat. Sekularime adalah komponen penting dalam ideologi Humanisme Sekular.

Beberapa masyarakat menjadi semakin sekular secara alamiah sebagai akibat dari proses sosial alih-alih karena pengaruh gerakan sekular, hal seperti ini dikenal sebagai Sekularisasi

Alasan-alasan pendukungan dan penentangan sekularisme

Pendukung sekularisme menyatakan bahwa meningkatnya pengaruh sekularisme dan menurunnya pengaruh agama di dalam negara tersekularisasi adalah hasil yang tak terelakan dariPencerahan yang karenanya orang-orang mulai beralih kepada ilmu pengetahuan dan rasionalisme dan menjaduh dari agama dan takhyul.

Penentang sekularisme melihat pandangan diatas sebagai arrogan, mereka membantah bahwa pemerintaan sekular menciptakan lebih banyak masalah dari paa menyelesaikannya, dan bahwa pemerintahan dengan etos keagamaan adalah lebih baik. Penentang dari golongan Kristiani juga menunjukan bahwa negara Kristen dapat memberi lebih banyak kebebasan beragama daripada yang sekular. Seperti contohnya, mereka menukil Norwegia, Islandia, Finlandia, dan Denmark, yang kesemuanya mempunyai hubungan konstitusional antara gereja dengan negara namun mereka juga dikenal lebih progresif dan liberal dibandingkan negara tanpa hubungan seperti itu. Seperti contohnya, Islandia adalah termasuk dari negara-negara pertama yang melegal kan aborsi, dan pemerintahan Finlandia menyediakan dana untuk pembangunan masjid.

Namun pendukung dari sekularisme juga menunjukan bahwa negara-negara Skandinavia terlepas dari hubungan pemerintahannya dengan agama, secara sosial adalah termasuk negara yang palng sekular di dunia, ditunjukkan dengan rendahnya persentase mereka yang menjunjung kepercayaan beragama.

Komentator modern mengkritik sekularisme dengan mengacaukannya sebagai sebuah ideologi anti-agama, ateis, atau bahkan satanis. Kata Sekularisme itu sendiri biasanya dimengerti secara peyoratif oleh kalangan konservatif. Walaupun tujuan utama dari negara sekular adalah untuk mencapai kenetralan di dalam agama, beberapa membantah bahwa hal ini juga menekan agama.

Beberapa filsafat politik seperti Marxisme, biasanya mendukung bahwasanya pengaruh agama di dalam negara dan masyarakat adalahhal yang negatif. Di dalam negara yang mempunyai kpercayaan seperti itu (seperti negara Blok Komunis), institusi keagamaan menjadi subjek dibawah negara sekular. Kebebasan untuk beribadah dihalang-halangi dan dibatasi, dan ajaran gereja juga diawasi agar selalu sejakan dengan hukum sekular atau bahkan filsafat umum yang resmi. Dalam demokrasi barat, diakui bahwa kebijakan seperti ini melanggar kebebasan beragama.

Beberapa sekularis menginginkan negara mendorong majunya agama (seperti pembebasan dari pajak, atau menyediakan dana untuk pendidikan dan pendermaan) tapi bersikeras agar negara tidak menetapkan sebuah agama sebagai agama negara, mewajibkan ketaatan beragama atau melegislasikan akaid. Pada masalah pajak Liberalisme klasik menyatakan bahwa negara tidak dapat "membebaskan" institusi beragama dari pajak karena pada dasarnya negara tidak mempunyai kewenangan untuk memajak atau mengatu agama. Hal ini mencerminkan pandangan bahwa kewenangan duniawi dan kewenangan beragama bekerja pada ranahnya sendiri- sendiri dan ketka mereka tumpang tindih seperti dalam isu nilai moral, kedua- duanya tidak boleh mengambil kewenangan namun hendaknya menawarkan sebuah kerangka yang dengannya masyarakat dapat bekerja tanpa menundukkan agama di bawah negara atau sebaliknya.

Dikutip dari Wikipedia